Sehat Datang Dari Pikiran By. Deepaa

Sehat Datang Dari Pikiran 
By. Deepaa 
Tertarik ikutan menulis yang akan diposting di akun Ustadz Miftah, selain karena ada hadiahnya (yang bikin bahagia 😂) juga karena temanya gw banget: Sehat Datang dari Pikiran.

Yep, di era pandemi ini, hal itu jadi sesuatu yang berharga macam permata. Karena di era penuh ketakutan akibat dijejali banyak informasi yang bahkan kita gak atau belum mengetahui kebenarannya; pikiran kita berperan dalam kesehatan kita. Kita lebih suka berasumsi lalu mengambil kesimpulan sendiri macam jomblo masturbasi aja, puas tapi ga jelas, tuntas tapi buat terkulai lemas. 

Pikiran kitalah yang pertama jadi imunitas kita, karena dengan pikiran yang positif yang dilandasi pengetahuan akan membangun keberanian dalam tubuh melawan segala disinformasi, macam ada sekumpulan super hero dalam tubuh yang melawan penjahat berupa virus, bakteri, pathogen yang buat kita bisa tenggen. 

Sebaliknya jika pikiran kita selalu negatif mudah dipengaruhi segala macam informasi tanpa berusaha tabayun, mencari tahu kebenaran dengan pengetahuan; bukan tidak mungkin perlahan akan menggerogoti kesehatan kita. Stres menghantui, macam cerita horor ketemu mantan jalan dengan pasangan barunya, sementara kitanya masih jomblo.

Pikiran juga terkait harapan; pikiran yang positif akan dipenuhi harapan baik, sebaliknya pikiran negatif akan hampa tanpa harapan bagai memiliki hp android mahal, keren, canggih tapi gak ada pulsa. 

Jika manusia sudah kehilangan harapan, bahkan tanpa sakit pun manusia perlahan bisa kehilangan kendali atas dirinya, bahkan bisa mengakhiri hidupnya misalnya bunuh diri dengan minum air putih kalau yang diminumnya satu galon besar sekaligus. Bukan hanya dengan cara bunuh diri, tapi hidup tanpa harapan perlahan akan membuat seseorang mati (baik dalam artian mati akal pikiran, maupun mati secara fisik).

Seperti ucapan Hal Lindsey seorang Penginjil: "Manusia dapat hidup 40 hari tanpa makan, sekitar 3 hari tanpa air, sekitar 8 menit tanpa udara, tapi mati bila 1 detik saja hidup tanpa harapan."

Di tengah pandemi ini, hal terpenting yang bisa kita lakukan untuk menghadapi virus Corona adalah dengan berpikiran terbuka untuk setiap informasi, lalu mengujinya dengan nalar dan logika kita. Bukan hanya dengan menutup mulut kita dan hidung kita pakai masker, macam bernafas depan knalpot aja. 

So, Gaes, pikiran adalah motor penggerak hidup. Mau hidup sehat, bahagia, panjang umur; selalulah berpikir positif. Selalulah berpikir optimis. 

Sehat datang dari pikiran, tapi terlalu banyak pikiran malah sakit 🤪. Jadi berpikirlah sehat agar tidak sakit.
Seperti Ustadz Miftah yang selalu berpikir cool dalam menjalani kehidupan dan menjalani peran Beliau sebagai pendakwah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadits Palsu (2) Wanita Di Neraka Selama 70000 Tahun Gara-Gara 1 helai Rambutnya Terlihat Lelaki Yang Bukan Mahramnya

Nabi Adam Menggunakan Bahasa Suryani Tidak Bahasa Arab (Bahasa Pertama Di Dunia)

Sunnah Zikir Tahlil Sambil Menggeleng-Gelengkan Kepala