Larangan Mendoakan Keburukan Pada Orang Lain
Larangan Mendoakan Keburukan Pada Orang Lain
Oleh : Ustadz Miftah Cool
Mendoakan orang lain celaka sudah seharusnya dihindari apalagi doa tersebut melebihi porsi kezaliman yang terlaksana. Kita dianjurkan untuk doa yang baik-baik kepada diri, harta, kerjaan, orang dan apa pun itu memenuhi hidup dengan kebaikan yang totalitas.
Di dalam kitab Ar-Risalatul Mu'awanah Sayyid Alawi menyatakan,
واحذر، أن تدعو على نفسك أو على ولدك أو على مالك أو على احد من المسلمين وإن ظلمك, فإن من دعا على من ظلمه فقد انتصر. وفي الخبر "لا تدعوا على انفسكم ولا على أولادكم ولا على اموالكم لاتوافقوا من الله ساعة إجابة"
Maknanya : “Berhati-hatilah, janganlah sekali mendoakan keburukan atau mengutuk diri sendiri, keluargamu, hartamu ataupun seseorang dari kaum Muslimin walaupun ia bertindak dzalim terhadapmu, sebab siapa saja berdoa dengan mengutuk orang yang mendzaliminya, berarti ia telah membalasnya. Rasulullah SAW telah bersabda:
"Jangan mendoakan keburukan atas dirimu sendiri, anak-anakmu ataupun harta hartamu. Jangan-jangan hal itu berketepatan dengan saat doa tersebut diijabah oleh Allah SWT’.”
Ganti doa yang mau Anda rancang dengan doa kebaikan yang menguntungkan Anda. Misalnya: Ya Tuhanku, dia yang menyakitiku, rubahlah ia menjadi baik terhadapku dan memberikan faedah dalam hidupku.
Saya sendiri secara pribadi kalau ada yang menyakiti saya, saya doakan supaya seseorang tersebut menjadi baik, penyayang dan perhatian atau saya serahkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Tidak selamanya kejahatan dibalas dengan kejahatan, kalau setiap kejahatan dibalas dengan kejahatan maka sejatinya kita jadi jahat juga atau menciptakan kejahatan baru atau juga malah menambah banyaknya orang jahat.
Namun jika kejahatan itu sampai merugikan keuangan seseorang atau menghilangkan nyawa seseorang dll tentunya ada jalur tempuh hukum yang bisa dilakukan. Yang penting jangan sampai doa kita gunakan untuk keburukan.
Apalagi bila terlalu emosi doa tersebut terkadang meluncur melebihi kezaliman yang diperbuat seseorang pada pendoa. Ini juga dapat merugikan orang yang terzalimi.
___________
Sang Pecinta Kedamaian : Ustadz Miftah Cool.
Komentar
Posting Komentar