Berjamaah Dalam Berzikir Kebahagiaan Pun Terukir

Daily Ceramah : Pagi ini menjadi imam solat sunnah tasbih, membawa zikir dan doa berjamaah dan memberikan ceramah di masjid Al-Mushannif Jl. Cemara Medan bersama jamaah majelis Zikir "Qalbun Salim".

Mari kita semarakkan zikir dan doa berjamaah, silahkan Anda ikut bergabung dan berpartisipasi di majelis zikir "Qalbun Salim" melalui ibu Hj. Erna Hp. 08126322898. Anda pasti bahagia, kesusahan Anda sirna dan rezeki Anda bertambah-tambah jika Anda bergabung dalam zikir ini.

Adapun yang menjadi pembahasan saya pada majelis zikir "Qalbun Salim",

Tema : Berjamaah Dalam Berzikir Kebahagiaan Pun Terukir
Oleh : Al-Ustadz Miftahul Chair Al-Fat, S.Hi. MA.
Genre : Tasawuf dan Fikih Islami Mazhab Syafi'i
Alumni Perbandingan Mazhab & Hukum Islam UIN Sumatera Utara.

Penghubung yang paling efisien dalam meraih kedekatan kepada Allah Swt adalah dengan berzikir. Media zikir menjadi teknologi rohani yang sulit diaplikasikan kecuali dengan mengulang-ulang kalimat zikir yang dibawakan. Dengan mengucapkannya secara baik dan kontinitas maka hati kita akan terinstal untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan manakala zikir tersebut seperti makan. Manusia tidak makan akan melemah, maka tak berzikir pun juga bisa melemah signal hati.

Allah Swt berfirman :

وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Maknanya : "Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya pasti engkau beruntung." (QS. Al-Jum'ah : 10).

Redaksi di atas menunjukkan bahwa mengingat Allah sebanyak-banyaknya menyebabkan manusia beruntung. Allah tidak menyebutkan apakah di dunia atau di akhirat, tapi yang pasti keberuntungan yang didapat dari orang yang rajin berzikir akan memperoleh keberuntungan dunia dan akhirat.

Secara bahasa kata zikir diambil dari kata dzakara, yadzkuru, dzikran yang artinya adalah menyebut. Orang yang berzikir itu secara dzahir menggunakan lidahnya untuk menyebut Asma' Allah, mengeluarkan suara sehingga terdengar lirih kalau sendirian dan terdengar kuat oleh orang yang didepan, di belakang, di kanan dan di kiri dalam berjamaah. Tanpa menyebut apa yang dizikirkan maka maksud atau pun makna zikir belum tercapai. Gerakan mulut dan lidah ketika berzikir akan menguatkan otot wajah sehingga mencegah seseorang terserang struk.

Makna lain zikir adalah mengingat, artinya saat seseorang berzikir, mulut yang bergerak menzikirkan bacaan yang ada sementara hati dan pikiran mengingat sesuatu yang dizikirkan. Mengingat Allah Swt adalah upaya yang baik dan bijaksana untuk menepis gangguan berpikir yang negatif. Antara penyebutan dan pengingatan yang seragam maka manusia akan merasakan kestabilan dan keseimbangan dalam hidup sehingga istilah "lain di mulut lain pula di hati" dapat tertepis.

Tak kalah pentingnya, zikir bermakna menyampaikan, dengan kekuatan ruhani yang baik dan berkumandang zikir melalui lisan maka pesan-pesan dan efeksiasi zikir akan tersampaikan. Inilah yang disebut reaksi zikir berupa kedamaian pikiran, ketenangan hati, kesehatan yang prima dan kebahagiaan yang tidak dapat ditebak datangnya. Ini juga yang disebut oleh Imam Al-Qusyairi dalam kitabnya Ar-Risalatul Qusyairiyyah bab fi dzikri masyayikh, hal. 143,

أدنى الذكر أَن تنسى مَا دونه، ونهاية الذكر أَن يغيب الذاكر فِي الذكر عَنِ الذكر

Maknanya : Puncak kelezatan berzikir, Anda menjadi tidak ingat dengan apa pun yang selain Allah, ditambah lagi orang yang berzikir memusatkan kepada objek yang dizikirkan bukan pada rangkaian zikir yang dilafalkan.

Puncak pemaknaan zikir dapat dirasakan dengan ikut bergabung dan berkumpul orang-orang untuk memuji Allah Swt. Zikir berjamaah sangat dianjurkan baik selesai solat atau di luar solat. Zikir berjamaah dapat dilakukan di rumah, di masjid, di kantor, di sekolah, di instansi dan di mana pun saja berada yang hati setiap insan ingin menyebut nama Allah Swt secara serentak bersama-sama.

Rasulullah Saw bersabda :

لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه

Maknanya : "Tidaklah berkumpul sekelompok orang sambil berzikir kepada Allah Swt melainkan mereka akan dikelilingi malaikat, Allah Swt akan memberikan rahmat-Nya kepada mereka, memberikan mereka ketenangan hati dan membanggakan mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya." (HR. Muslim bab fadhlil ijtima'i 'ala tilawah wa 'aladz dzikri No. 4868).

Berzikir secara berjamaah sudah menjadi tradisi kuat yang mengakar sejak masa Nabi Adam dan Siti Hawa, seluruh para Nabi termasuk Sayyidina Muhammad Saw, para sahabat dan seluruh orang shalih di atas dunia ini. Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari Syarhu Shahihil Bukhari jilid 11, hal. 213 mengungkapkan,

وَفِي الْحَدِيثِ فَضْلُ مَجَالِسِ الذِّكْرِ وَالذَّاكِرِينَ وَفَضْلُ الِاجْتِمَاعِ عَلَى ذَلِكَ وَأَنَّ جَلِيسَهُمْ يَنْدَرِجُ مَعَهُمْ فِي جَمِيعِ مَا يَتَفَضَّلُ اللَّهُ تَعَالَى بِهِ عَلَيْهِمْ إِكْرَامًا لَهُمْ وَلَوْ لَمْ يُشَارِكْهُمْ فِي أَصْلِ الذِّكْرِ وَفِيهِ مَحَبَّةُ الْمَلَائِكَةِ بَنِي آدَمَ

Maknanya : "Hadits tersebut mengandung keutamaan majelis zikir, orang-orang yang berzikir dan keutamaan berjamaah dalam berzikir, orang yang duduk pun akan masuk dalam golongan mereka dalam semua apa yang dianugerahkan Allah Ta'ala kepada mereka karena memuliakan mereka meskipun ia tidak mengikuti mereka dalam berzikir dan di dalam zikir berjamaah itu pula mengundang kecintaan yang mendalam para malaikat kepada manusia."

Imam As-Suyuthi rahimahullah dalam kitabnya Natijatul Fikri Fil Jahri Bidz Dzikri hal. 9,

إذا تأملت ما أوردنا من الأحاديث عرفت من مجموعها أنه لا كراهة البتة في الجهر بالذكر بل فيه ما يدل على استحبابه إما صريحا أو التزاما كما أشرنا إليه

Maknanya : "Jika Anda merenungkan dari apa-apa yang telah kami sebutkan hadits-hadits (zikir dengan mengeraskan suara dan berjamaah), tentunya Anda mengetahui bahwa keseluruhan hadits-hadits tentang zikir yang ada mengimplementasikan bahwa sama sekali tidak ada kemakruhan berzikir dengan mengeraskan suara bahkan hal tersebut menunjukkan kesunnahannya baik secara jelas atau pun kemestiannya sebagaimana yang telah kami instruksikan.

Kebersamaan dalam zikir akan mengeratkan tali ukhuwwah, menciptakan kedamaian dan membahagiakan perasaan. Bagai nutrisi zikir berjamaah dapat menambah tenaga dan kecerdasan dalam berfikir. Hal tersebut karena menyatunya hati para jamaah dan ridha-Nya Allah melimpahi dan tercurah kepada seluruh anggota zikir berjamaah. Rasakanlah zikir berjamaah itu, jika Anda mengikutinya dengan baik maka Anda akan menjadi baik, kebiasaan-kebiasaan buruk pun akan teratasi, persoalan rumah tangga pun akan beres jika zikir diniatkan ke arah sana.

Ahsanakumullahul hal abadan,
Sang Pecinta Kedamaian : Al-Ustadz H. Miftahul Chair, S.Hi. MA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadits Palsu (2) Wanita Di Neraka Selama 70000 Tahun Gara-Gara 1 helai Rambutnya Terlihat Lelaki Yang Bukan Mahramnya

Nabi Adam Menggunakan Bahasa Suryani Tidak Bahasa Arab (Bahasa Pertama Di Dunia)

Sunnah Zikir Tahlil Sambil Menggeleng-Gelengkan Kepala