Baim Wong & Paulina Mengadakan 7 Bulanan Serta Memakai Baju Nusantara yang Anggun

Baim Wong & Paula Verhoeven Mengadakan 7 Bulanan Serta Memakai Baju Nusantara yang Anggun

Oleh : Al-Ustadz H. Miftahul Chair, S.Hi. MA
Genre : Fikih Islam

Kita masih bersyukur ada saja orang-orang yang melestarikan budaya bangsa seperti Baim Wong dan istrinya, mereka mengadakan 7 bulanan atau metoni istilah Jawanya, disiarkan Live di RCTI sore ini.

Dalam Islam saat kehamilan semakin berat, mulai dari 4 bulan karena ditiupnya ruh hingga 7 bulanan kita dianjurkan berdoa agar kehamilan dan kelahiran menjadi mudah dan selamat. Sebagaimana firman Allah :

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ

Maknanya : "Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS al-A’raf : 189).

Imam Al-Baghawi dalam kitab tafsirnya M'alimut Tanzîl memberi keterangan,

فلما حملت حواء أتاها إبليس في صورة رجل ، فقال لها : ما الذي في بطنك؟ قالت : ما أدري . قال : إني أخاف أن يكون بهيمة ، أو كلبا ، أو خنزيرا ، وما يدريك من أين يخرج؟ من دبرك فيقتلك ، أو من قبلك وينشق بطنك ، فخافت حواء من ذلك ، وذكرت ذلك لآدم عليه السلام فلم يزالا في هم من ذلك ، ثم عاد إليها فقال : إني من الله بمنزلة ، فإن دعوت الله أن يجعله خلقا سويا مثلك ويسهل عليك خروجه تسميه عبد الحارث؟ - وكان اسم إبليس في الملائكة الحارث - فذكرت ذلك لآدم ، فقال : لعله صاحبنا الذي قد علمت ، فعاودها إبليس ، فلم يزل بهما حتى غرهما ، فلما ولدت سمياه عبد الحارث

Maknanya : "Ketika masa awal kehamilan Siti Hawa merasakan kandungannya sebagai sesuatu yang ringan, tidak merasa berat. Ia berdiri dan duduk sebagaimana biasanya. Tapi ketika anak di dalam rahimnya kian membesar Siti Hawa merasakan kandungannya makin berat dan makin dekat masa melahirkan. Iblis yang ketika itu datang membawa perintah Allah, menyuruhnya untuk memberikan nama anaknya Abdul Harits. Maka kemudian Nabi Adam dan istrinya berdoa memohon kepada Allah agar diberi seorang anak yang saleh sempurna sebagaimana dirinya."

Mengundang orang lain, mengadakan doa bersama dan bersedekah pada 7 bulanan itu disunnahkan. Bersedekah pada saat-saat kehamilan di usia 7 bulanan itu merupakan sedekah pada hajat yang penting dan itu dianjurkan. Dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab yang merupakan karya Imam An-Nawawi beliau sampaikan,

يُسْتَحَبُّ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِشَيْءٍ أَمَامَ الْحَاجَاتِ مُطْلَقًا. وَقَالَ أَصْحَابُنَا: يُسْتَحَبُّ اْلإِكْثَارُ مِنَ الصَّدَقَةِ عِنْدَ اْلأُمُوْرِ الْمُهِمَّةِ

Maknanya : "“Disunnahkan bersedekah sekedarnya ketika mempunyai hajat apapun. Para ulama kami berkata, “Disunnahkan memperbanyak sedekah ketika menghadapi urusan-urusan yang penting."

Rasulullah Saw dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim juga pernah mendoakan janin istri sahabatnya yakni Abu Thalhah. Sehingga Ummu Sulaim istri Abu Thalhah melahirkan anak laki-laki. Ini hadits selengkapnya,

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: كَانَ ابْنٌ لِأَبِي طَلْحَةَ يَشْتَكِي فَخَرَجَ أَبُو طَلْحَةَ فَقُبِضَ الصَّبِيُّ فَلَمَّا رَجَعَ أَبُو طَلْحَةَ قَالَ مَا فَعَلَ ابْنِي قَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ هُوَ أَسْكَنُ مَا كَانَ فَقَرَّبَتْ إِلَيْهِ الْعَشَاءَ فَتَعَشَّى ثُمَّ أَصَابَ مِنْهَا فَلَمَّا فَرَغَ قَالَتْ وَارُوا الصَّبِيَّ فَلَمَّا أَصْبَحَ أَبُو طَلْحَةَ أَتَى رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ أَعْرَسْتُمْ اللَّيْلَةَ قَالَ نَعَمْ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمَا فَوَلَدَتْ غُلَامًا. (رواه البخاري ومسلم)

Maknanya : “Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Abu Tholhah memiliki seorang anak laki-laki yang sedang sakit. Kemudian ia pergi meninggalkan keluarganya. Kemudian anak kecil itu meninggal dunia. Setelah Abu Tholhah pulang, beliau bertanya kepada isterinya, Ummu Sulaim, “Bagaimana keadaan anak kita?” Ummu Sulaim menjawab, “Dia sekarang dalam kondisi tenang sekali.” Kemudian Ummu Sulaim menyiapkan makanan malam, sehingga Abu Tholhah pun makan malam. Selesai makan malam, keduanya melakukan hubungan layaknya suami isteri. Setelah selesai, Ummu Sulaim menyuruh orang-orang agar mengubur anak laki-lakinya itu. Pagi harinya, Abu Tholhah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan kejadian malam harinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Tadi malam kalian tidur bersama?” Abu Tholhah menjawab, “Ya.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa, “Ya Allah, berkahilah keduanya.” Lalu Ummu Sulaim melahirkan anak laki-laki.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Selain itu pula, Imam Al-Khalal dalam kitab Manaqib Imam Ahmad bin Hanbali meriwayatkan, "Husnu istri Imam Ahmad bin Hanbali saat hamil menyedekahkan gelangnya. Imam Ahmad membagikan gelang tersebut untuk keselamatan kandungan istrinya."

Sedangkan dalam tradisi ada penggunaan telor, kendi atau tepung tawar itu kata Prof. Dr. Mushtafa Ali Ya'qub Ad-Du'aa bi Rumuz yakni doa dengan menggunakan simbol seperti Rasulullah Saw memindahkan posisi serban saat solat istisqa'. Jadi kesemuanya itu dibenarkan karena ada pengharapan kepada Allah Swt akan keselamatan kandungan.

Sang Pecinta Kedamaian : Ustadz Miftah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadits Palsu (2) Wanita Di Neraka Selama 70000 Tahun Gara-Gara 1 helai Rambutnya Terlihat Lelaki Yang Bukan Mahramnya

Nabi Adam Menggunakan Bahasa Suryani Tidak Bahasa Arab (Bahasa Pertama Di Dunia)

Sunnah Zikir Tahlil Sambil Menggeleng-Gelengkan Kepala