Mengapa Seseorang Suka Berhutang Hutang & Payah Melunasinya?

Mengapa Seseorang Suka Berhutang Hutang & Payah Melunasinya?

Oleh : Al-Ustadz H. Miftahul Chair, S.Hi. MA
Genre : Solusi Agama

Jemaah saya yang sedang mengalami masa penantian pelunasan hutang dari seseorang yang meminjam duit kepadanya, bertanya kepada saya, Ustadz Miftah mengapa orang suka kali berhutang habis itu payah pula bayar hutangnya?

Saya jawab :

Jangan main-main dengan hutang.

Rasulullah Sayyidina Muhammad Saw bersabda :

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلاً قُتِلَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِىَ ثُمَّ قُتِلَ مَرَّتَيْنِ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ

Maknanya : “Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.”

Maksud hadits di atas kata Imam Al-Manawi dalam kitabnya Faidhul Qadir,

Imam Al-Manawi menjelaskan,

والكلام فيمن عصى باستدانته أما من استدان حيث يجوز ولم يخلف وفاء فلا يحبس عن الجنة شهيدا أو غيره

Maknanya : “Pembicaraan mengenai hal ini berlaku pada siapa saja yang melakukan maksiat dengan niat tidak membayar hutangnya. Ada pun bagi orang yang berhutang dengan cara yang diperbolehkan dan dia tidak menyelisihi janjinya (melunasinya), maka dia tidaklah terhalang dari surga baik sebagai syahid atau lainnya.”

Ada beberapa opsi penyebab aktifitas yang bikin gerah dan geram bagi si peminjam,

1. Kebutuhan hidup yang terlalu tinggi, besar pasak daripada tiang. Sehingga manajemen keuangan keluarga runtuh, jalan satu-satunya adalah berhutang.

Solusi : Kurangi kebutuhan yang tidak begitu penting atau tidak dalam kategori darurat. Catati pengeluaran dan sesuaikan dengan pemasukan. Kalau penghasilan minim, jangan terlalu banyak gaya dan jangan sok kaya. Terimalah semua anugerah Allah dengan kesyukuran dan jangan berlebih-lebihan.

Rasulullah Sayyidina Muhammad Saw bersabda,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ

Maknanya : “Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.” (HR. Ibnu Majah no. 4138).

2. Berhutang sudah menjadi hobi atau "candu hutang" kalau gak berhutang pening kepalanya. Jika ditagih menghilang secara misterius, hp tak aktif, tiba-tiba pindah rumah, dichat atau wa tak dibalas.

Solusi : Gak ada. Berhati-hatilah dengan orang yang seperti ini.

3. Bayar hutang dengan berhutang. Ini biasanya orang-orang yang didesak untuk membayar, jadi berusaha ke sana kemari mencari pinjaman. Akhirnya gali lobang tutup lobang, hutang yang satu terlunasi tapi hutang yang batu menunggu.

Solusi : Harus mengupayakan untuk melunasi hutang-hutang yang ada baru terlepas dari terlilitnya hutang. Mendaftarkan diri pada kepanitiaan zakat. Upaya yang terakhir membaca doa yang diajarkan Rasulullah Saw setiap selesai solat,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Allahumma inni a’udzu bika minal Hammi wal hazan, wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a’udzu bika min ghalabatid dain wa qahrir rijal.

Maknanya :“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari ketidakberdayaan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari kepengecutan dan kekikiran. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan penindasan orang."

Doa ini dibaca agar mendapatkan petunjuk atau jalan melunasi hutang bukan berarti jika doa ini dibaca hutang langsung lunas. Jangan disalahpahami.

4. Tidak ada niatan mau membayar hutang. Orang seperti ini jika tidak ditagih pura-pura lupa, jika diminta bisa marah-marah, dan peminjam bisa dia seolah-olah yang berhutang jadinya.

Solusi : Bagi yang mengalami sikap atau perlakuan seperti ini, tetaplah bersabar dan terus berdoa agar hatinya dibukakan Allah, hilangkan semua pemikiran bahwa seseorang yang Anda tagih tidak bisa membayarnya, karena setiap kita sering dijejali pemikiran "kalau sudah berhutang pasti gak bayar". Buang jauh-jauh pemikiran seperti ini. Bagi yang punya niat tak bayar, perbaikilah niat tersebut karena Allah akan menolong orang-orang yang meluruskan niatnya dan menghancurkan harta orang-orang yang berniat berhutang tapi gak bayar.

Rasulullah Saw bersabda :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدَّانُ دَيْنًا يَعْلَمُ اللَّهُ مِنْهُ أَنَّهُ يُرِيدُ أَدَاءَهُ إِلاَّ أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْهُ فِى الدُّنْيَا

Maknanya : Jika seorang muslim memiliki utang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi utang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi utang tersebut di dunia”. (HR. Ibnu Majah, No. 2408).

Dalam hadits lain, Rasulullah Saw mengingatkan,

ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺭَﺟُﻞٍ ﻳَﺪَﻳَّﻦُ ﺩَﻳْﻨًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺠْﻤِﻊٌ ﺃَﻥْ ﻻَ ﻳُﻮَﻓِّﻴَﻪُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻟَﻘِﻰَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﺎﺭِﻗًﺎ

Maknanya : “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah).

5. Ada yang suka berhutang untuk berinvestasi namun di tengah jalan mengalami kemacetan sehingga berujung kepada kesulitan membayar hutang.

Solusi : Sebelum berinvestasi harus dipikirkan masak-masak, persiapan dana tak terduga itu harus, untuk memperhitungkan segala sesuatu yang di luar perencanaan. Jika sudah terlanjur, jalan yang perlu agar tidak menzalimi banyak orang adalah menjual asset seperti tanah, lahan, rumah atau surat-surat berharga. Berdoa seperti point nomor 3 dapat juga dilakukan.

6. Amnesia atau halusinasi keranjingan berhutang. Orang seperti ini ada ditemukan mereka tidak tahu mengapa bisa berhutang dan mengapa juga tidak bisa membayarnya.

Solusi : Orang seperti ini harus dibawa ke psikolog atau psikiater karena telah menunjukkan tanda-tanda kegilaan yang jelas. Waspadalah.

Sang Pecinta Kedamaian : Ustadz Miftah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadits Palsu (2) Wanita Di Neraka Selama 70000 Tahun Gara-Gara 1 helai Rambutnya Terlihat Lelaki Yang Bukan Mahramnya

Nabi Adam Menggunakan Bahasa Suryani Tidak Bahasa Arab (Bahasa Pertama Di Dunia)

Sunnah Zikir Tahlil Sambil Menggeleng-Gelengkan Kepala