Terjemahan Alquran Tafsir Instan Para Ulama

Terjemahan Alquran Tafsir Instan Para Ulama

Oleh : Al-Ustadz H. Miftahul Chair, S.Hi. MA.
Genre : Kajian Keislaman

Jemaah saya bertanya lagi saat mengisi ceramah di Masjid Al-Muhajirin kemarin. "Ustadz Miftah kenapa kita tidak kembali kepada Alquran dan Sunnah saja karena banyak sekali perbedaan dalam Islam. Kita mau ikut ulama atau Alquran dan Sunnah?

Saya jawab :

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Maknanya : "Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun." (QS. Fathir : 28).

Kampanye kembali kepada Alquran dan Sunnah tidaklah tepat dan berbahaya, karena seseorang bisa semaunya menafsirkan Alquran tanpa ada dasar ilmu. Orang Indonesia ketika mengatakan kembali kepada Alquran dan Sunnah maka sudah pasti mereka kembali kepada terjemahan Alquran atau hadits tersebut.

Bagaimana mau kembali kepada Alquran dan Sunnah jika harus kembali kepada terjemahan sedangkan Alquran diterjemahkan oleh para ulama. Bisa dikatakan terjemahan Alquran merupakan tafsir instan yang dilakukan oleh para ulama.

Jadi, bagaimana mendapatkan ilmu dan paham yang luas jika hanya memahami yang instan, singkat dan simpel, itu yang membuat gagal paham. Oleh karena itu kita membutuhkan para ulama yang menerjemahkan dan menafsirkan Alquran dan Sunnah.

Jika ditemukan perbedaan dalam penafsiran itu, kita wajib legowo karena para ulama menggunakan metode yang berbeda namun tetap ijtihad mereka tidak pernah lari dari pengambilan makna dalil secara umum maupun khusus yang terbentang dalam Alquran dan Sunnah. Perbedaan umat adalah kasih sayang Allah, kita tinggal pilih dan jangan mencela yang berbeda dengan kita.

Maka bukan kembali kepada Alquran dan Sunnah namun teruslah belajar Alquran dan Sunnah bagi yang ingin mendalaminya. Bagi yang tidak memahami bertanyalah kepada ahlinya dan temukan para ulama yang cerdas dan bijak yang tidak mencela pendapat yang berbeda.

Sang Pecinta Kedamaian : Ustadz Miftah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadits Palsu (2) Wanita Di Neraka Selama 70000 Tahun Gara-Gara 1 helai Rambutnya Terlihat Lelaki Yang Bukan Mahramnya

Nabi Adam Menggunakan Bahasa Suryani Tidak Bahasa Arab (Bahasa Pertama Di Dunia)

Sunnah Zikir Tahlil Sambil Menggeleng-Gelengkan Kepala