Silahkan Para Istri Bekerja

Silahkan Para Istri Bekerja
By. Ustadz H. Miftahul Chair, S.Hi. MA

Saya ditanya ustadz mengapa istri ustadz bekerja juga di sisi lain ada seorang suami yang melarang istrinya bekerja?

Saya jawab : 

Menjadi ibu rumah tangga saja itu baik asalkan dia memiliki suami yang baik, penyayang, bertanggung jawab dan tidak pelit sama istrinya.

Saya mempersilahkan istri saya bekerja karena memang itu hal yang baik dan ada beberapa hal di antaranya :

1. Allah tidak melarang wanita bekerja karena itu juga menjadi bagian usaha wanita. Sebagaimana dalam firman-Nya, 

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu karena lebih banyak dari sebahagian yang lain. Bagi laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (An Nisa ayat 32).

2. Sebelum saya menikah, istri saya menyampaikan keinginannya untuk bekerja. Saya mencintainya jadi saya mencintai apa yang diinginkannya. 

Untuk itu, bagi wanita yang ingin bekerja setelah berumah tangga, sebelum menikah hendaknya menetapkan syarat kepada calon suaminya bahwa dia ingin bekerja, ini penting agar suatu saat nanti tidak ada sandungan. 

3. Saya suka istri yang bekerja karena dengan dia bekerja maka dia bertambah dewasa, bertambah ilmu dan wawasan. Saya menyadari bahwa terlalu lama di rumah saja menimbulkan kesumpekan atau kejenuhan karena yang dihadapi itu-itu saja. Dengan bekerja ada varian aktifitas yang dapat menyegarkan pikirannya.

4. Saya berpandangan jauh ke depan, misalkan saya lebih dahulu meninggal, maka istri saya bisa melanjutkan kehidupan karena ada pekerjaannya. Umumnya harta suami akan habis sepeninggalnya jika dia tidak bekerja. Dengan dia bekerja itu merupakan solusi yang terbaik untuk melangsungkan kehidupan.

5. Dengan istri bekerja, ada durasi yang indah. Tidak bertemu selama berjam-jam itu menghasilkan jedah kerinduan yang efektif menghilangkan kelelahan, dan terasa selalu terupgrade cinta itu.

6. Posisi istri yang tidak di rumah membuat saya jadi sering bernostalgia saat-saat pacaran dahulu di mana saya tidak bisa selalu bertemu dengan istri saya.

7. Masalah rumah tangga yang terkait hal-hal yang ditinggalkan istri saat dia bekerja, saya rasa itu bukanlah sebuah kesulitan, karena memang prinsip saya berkeluarga adalah membantu isteri dengan seabrek tugasnya. Karena bagi saya, berumah tangga itu sama-sama bekerjasama untuk membangun dan memajukan rumah tangga. Tugas pasangan adalah saling melengkapi, menambahi yang kurang dan menimalisir yang berlebihan. Intinya pengertian adalah cara yang paling efektif mengawetkan keluarga. 

8. Kesenangan istri adalah kesenangan saya, kebahagiaannya adalah kebahagiaan saya. Jadi saya mempersilahkan istri bekerja adalah agar dia menjalani kehidupannya dengan penuh gembira. Saya tidak ingin seperti kebanyakan yang terjadi, istri bekerja karena suami bangkrut jadi istri akhirnya menjadi tulang punggung bagi suaminya. Saya ingin istri saya bekerja karena keinginan dan kegembiraannya.

#ustadzmiftahcool #renungan #inspirasi 

Sang Pecinta Kedamaian : Ustadz Miftah

Komentar

  1. Jangan menafsirkan Ayat pakai Nafsu..
    Asbabunnuzul udah pernah belajar belum?
    bodoh jangan keterlaluan..

    mana ada cinta dengan membiarkan istrinya bekerja..
    kalau cinta itu di pelihara di jaga ..
    kalau istri bekerja mana tanggung jawabmu sebagai suami..
    bukan di biarkan bekerja..
    di ajarkan yang bener..

    ustadz kok mempermainkan ayat..
    ga ada itu dalam ayat menyuruh wanita bekerja..

    ga usah pakai gelar ustadz..
    ustadz itu dari arab..

    pakai bahasa indo aja guru agama liberal aja..
    pas amat untuk orang yang mempermainkan Dalil Al Qur'an sesuai nafsu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar.. keblinger nih ustad.. ngomong sembarang. Yg namanya lelaki sejati adalah lelaki yg memuliakan istrinya dengan tidak membuat mereka susah. Tanya orang orang besar sepanjang sejarah. Apakah ibu dan istri mereka wanita karir? Kalaupun ada jumlah nya ga seberapa. Ilmu agama nanggung, pemahaman dunia zonk.. ampun deh..

      Hapus
  2. Pantes jelek2in cadar.. Istrinya aja gak bisa dia didik menutup aurat.. Gak pake hijab.. Ustadz kok goblok

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadits Palsu (2) Wanita Di Neraka Selama 70000 Tahun Gara-Gara 1 helai Rambutnya Terlihat Lelaki Yang Bukan Mahramnya

Nabi Adam Menggunakan Bahasa Suryani Tidak Bahasa Arab (Bahasa Pertama Di Dunia)

Reinkarnasi Dalam Islam Sangat Memungkinkan